Original From : http://m-wali.blogspot.com/2011/12/membuat-teks-berjalan-di-menu-bar.html#ixzz1hBO1bMTJ

Welcome




Efek Daun

Bintang

Rabu, 29 September 2010

Merakit dan menerbangkan Glider A1 ( F1H) 1300

Bagi pecinta pesawat terbang bebas ( free flight), pesawat Glider A1 merupakan pesawat yang sangat ekonomis , namun secara kualitas model ini dapat dipergunakan untuk bertanding di arena perlombaan.

Persiapan bahan dan material

Bahan-bahan yang dipergunakan , baik sebagai bahan dasar maupun bahan pembantu diantaranya adalah :

  • Balsa sheet 2 mm 3 lembar
  • Balsa sheet 3 mm 2 lembar
  • Balsa sheet 1 mm 1 lembar
  • Balsa stik 8x8 mm 2 batang
  • Balsa stick 10x15 mm 1 batang
  • Tripleks 3 mm
  • Kawat diameter 1mm
  • Baut dan mur 3mm
  • Lem Cyanoacrylate
  • Pemberat timbal .30gr
  • Kertas silkspan / jepun 2 lembar
  • Kain tipis sedikit
  • Benang gelombnag o.6 mm 1 m
  • Dope Sanding sealer 100 cc.
  • Plan Glider A1 1:1
Persiapan peralatan

Peralatan yang digunakan untuk pembuatan pesawat Glider A1 adalah :

  • Pisau cutter ukuran besar
  • Balok ampelas
  • Planner mini
  • Penggaris
  • Tang buaya
  • Gergaji besi

Cara pembuatan

Pembuatan badan
Badan kiri dan badan kanan kita potong dari balsa 3 mm, kemudian kita rekatkan ke tail boom yang merupakan balsa stick 10x15 mm. Nose block kita rekatkan di bagian depan dengan lem Cyano acrylic, sedangkan frame F1 dan F2 kita pasangkan dengan jarak yang telah ditentukan pada plan 1:1

Pembuatan sayap
Untuk memotong sayap kita ambil balsa lembaran 2 mm dan kita potong 26 rib sayap daripadanya dengan pisau cutter. Anda perhatikan arah serat kayu adalah dari bagian depan rib menuju ke belakang . Kedua puluh enam rib tersebut kita ikat dengan karet gelang dan kita amplas bersama-sama dengan balok ampelas , kemudian dengan gergaji besi , kita buat celah untuk spar atas dan bawah.

Rib-rib sayap kita rakit diatas plan 1:1 dengan spar yang telah disesuaikan panjangnya. Pergunakan Lem CA sejenis super glue untuk membantu mempercepat perakitan sayap ini , bila menggunakan lem kayu sejenis Pva maka alt bantu berupa jarum pentul akan sangat membantu mempertahankan posisinya sebelum lemnya kering.

Empat bagian sayap Glider A1 ini akan dirakit dalam 4 bagian yang nantinya disambung dengan tripleks sambungan hedral , untuk itu anda tidak perlu khawatir merakit setiap bagian-bagiannya ,yang terdiri atas Leading edge, Spar dan Trailing Edge secara satu demi satu menjadi 4 potong sayap ,yaitu sayap tepi kiri dan kanan , sayap tengah kiri dan kanan

Pemasangan Sudut Hedral
Sudut hedral diperlukan untuk kestabilan terbang , meskipun demikian fungsinya yang lain yaitu sebagai penyambung konstruksi sayap yang menahan beban memang tidak boleh di remehkan . Penyambung sayap bagian tengah ( central joiner ) dibuat dari tripleks 3 mm dengan sudut hedral kecil. Penyambung ini harus dilemkan sebagai lem Epoxi yang benar-benar kuat ke spar atas dan bawah . Diujung-ujung tepi sayap bagian tengah kita bisa mengukur ketinggian hedral 3 cm di kiri dan kanan.

Sayap tepi kiri dan kanan kita sambungkan dengan sudut hedral tepi yang terbuat dari tripleks 3 mm. Kita ukur wing tip kiri dan kanan berada di ketinggian 14 cm dari lantai.

Jangan Twist
Salah satu pantangan yang sebaiknya selalu diperhatikan pada saat merakit sayap adalah kemungkinan adanya Twist dalam arah bentang sayap. Kondisi twist jika memang tidak dikehendaki , akan menurunkan efisiensi sayap glider kita ini yang berakibat menurunya prestasi pelayangan model tersebut.

Spar dengan Web
Untuk menjamin kekuatan sayap terhadap penarikan tali yang terkadang mencapai 4 kali berat model (4 G), konstruksi sayap glider A1, kita perkuat dengan web yang merekat pada spar atas dan bawah model khususnya di bagian sayap tengah

Covering dan Silkspan
Sayap dan stabilo yang sudah selesai dirakit kita sampuli dengan kertas silkspan atau kertas jepun. Proses penyampulan sayap dan stabilo adalah dengan cara menempelkan kertas yang permukaan nya telah dilembabkab dengan sedikit semprotan air ke permukaan kerangka kerangka yang telah diolesi lem. Jangan lupa untuk memasang permukaan bagian bawah terlebih dahulu agar sambungannya nanti terletak di bagian bawah.

Covering bagian bawah dan atas
Badan bagian bawah yang masih terbuka kita tutup dengan balsa 2 mm sedangakan untuk bagian sebelah atas kita siapkan penutup dari balsa 2 mm. Kita akan menutup bagian atas nanti setelah kita memasukan pemberat dari timbal pada tempatnya

Ditempat nantinya sayap diletakan kita tempelkan dudukan sayap atau wing mount dari tripleks 3 mm. Sedikit dibawahnya kita lubangi dengan bor 3 mm dan kita pasangkan dowel bambu 3 mm untuk pegangan sayap dengan karet gelang

Pembuatan ekor vertikal
Ekor vertikal yang terdiri dari fin dan rudder kita potong dari balsa 3 mm , keduanya kita hubungkan dengan engsel kain yang dilemkan secara zig-zag .

Ekor ini selanjutnya kita tanam pada badan di bagian belakang dengan posisi yang tepat tegak lurus terhadap dudukan sayap dan lurus kebelakang jika kita lihat dari hidung pesawat.

Gerakan rudder kita batasi yaitu 0 derajat kekiri dan 3 derajat ke kanan dengan memberikan pembatas dari kayu balsa yang kita rekatkan dengan lem cyanoacrylate (CA).

Rudder dan horn kita buat dari balsa 3 mm dan kita rekatkan posisinya pada rudder . Benang gelomang dari nilon berdiameter 0.6 mm kita ikatkan pada rudder horn kiri dan kita tarik ke depan dihubungkan dengan kait penarik. Sedangakan lengan horn kanan kita tarik dengan karet gelang untuk menjadikannya mekanisme rudder otomatis ( Automatic rudder) .

Dope dan Finishing
Sayap, badan dan stabilo selanjutnya kita lapisi dengan dope agar tahan air . Kita dapat menggunakan dope dari jenis Nitro Celulosa seperti Sanding Sealer yang pengencernya Thinner ND atau menggunakan dope yang kita buat sendiri dari celulose yang dilarutkan dalam acetone.

Ballast dan CG
Masukan pemberat dari timbal atau timah hitam pada hidung pesawt model di tempat yang telah disediakan. Stabilo kita ikatkan pada badan bagian belakang dengan karet gelang dan model kita kita pegang pada titik beratnya sekitar 5.5 cm dari dudukan sayap depan ( wing Mount ). Timbal kita tambahkan di hidung model hingga pesawat dirasakan tidak berat ke belakang dari titik berat yang ditentukan.

Posisi Kait dan Posisi CG
Jika titik berat model sudah ditetapkan , kita bisa menutup hidung model pesawat dengan balsa penutup yang telah disiapkan sebelumnya kita perhatikan posisi kait penarik yang berada 150 didepan titik berat agar membuat penarikan menjadi aman dan stabil.

Pemasangan Sayap
Pasangkan sayap di atas badan dengan bantuan karet gelang dan dowel bambu yang tersedia usahakan bahwa pemasangan karet ini cukup kuat pas dan tidak goyang .

Chek bentangan sayap yang terpasang untuk memeriksa apakah terjadi twist yang tidak diharapkan . Gejala ini dikenali dengan memperhatikan sayap bagian tengah dan sayap tepi. Twist sayap yang tidak seragam dibagian kiri dan kanan akan membuat pesawat tidak bisa melayang dengan baik.

Balancing Lateral
Timbang pesawat dalam arah lateral (guling) perhatikan barangkali sayap kiri dan kanan tidak seimbang beratnya . Letakan dan lemkan paku kecil diujung sayap yang kurang berat untuk membuatnya seimbang.

Berat 230 gram
Model yang telah di balance dapat ditimbang secara keeluruhan dengan timbangan atau neraca dan usahakan beratnya tidak terlalu menyimpang dari target yaitu 230 gr agar prestasi layangnya bagus.

Trimming Flight
Kini saatnya anda untuk menerbangkan model yang telah anda buat dengan ketekunan dan kerajinan yang patut dibanggakan. Selintas memang terlihat sederhana namun anda tentunya telah mengetahui bahwa merakit model yang demikian banyak komponennya dan akurat memang memerlukan keterampilan tersendiri.

Penerbangan trim atau triming flight merupakan prasyarat sebelum model diterbangkan dengan ditarik tali . untuk melakukan yang satu ini anda harus melakukan di lapangan berumput cukup tebal . Perhatikan arah angin karena anda harus meluncurkan model melawan arah angin , tentunya jika angain dirasakan bertiup perlahan.Model yang trimnya baik akan meluncur mulus dan mendarat jauh ke depan dengan jarak sekitar 10 m .

Kita perlu memutar baut 2mm dibagian belakang stabilo searah jarum jam jika model terlihat menukik atau mendarat dalam jarak kurang 3m di depan kita.

Lapangan yang cukup luas
Untuk menerbangkan Glider A1 anda memerlukan lapangan seukuran minimal satu lapangan sepak bola dengan tidak banyak halangan seperti rumah penduduk atau pohon-pohon ditepinya.

Hindari posisi tebing atau bangunan yang tinggi yang sering menyebabkan turbulensi udara sehingga menyulitkan model kita terbang melayang.

Tali Penarik
Tali penarik kita buat dari tali gelombang berdiameter 0.6 mm denganpanjang 25 m. Diujungnya kita ikatkan ring logam sebagai penghubung ke tali penarikdan 5 cm dibawahnya kita ikatkan bendera segitiga dengan luas sekitar 2 dm2 .

Dethermalizer Timer
Bagi anda yang telah mengetahui prestasi terbang layang model Glider A1 ini setelah beberapa kali melakukan penarikan ada baiknya anda memasang timer sebagai dethermalizer agar model anda tidak hilang terbawa termik (udara naik ) pada saat terbang. TR-A01 dapat diset selama 6 menit dan dapat di peroleh di Bandung Aeromodeling.

Usahakan agar teman anda memegang model anda diatas kepala dengan sayap mendatar dan hidung terarah agak naik dan mengarah ke angin . Bersamaan dengan itu anda sebagi penarik berjalan kedepan melawan angin , biarkan reken anda mengikuti anda dari belakang sambil menjaga ketegangan tali agar tidak mengendur.. Jika dirasakan oleh rekan anda model sudah terangkat , biarkan dia melepas model tersebut hingga terbang terikat terikat pada tali penarika yang ujungnya anda pegang.

Rasakan tarikan model Glider A1 anda sewaktu menanjak mendaki ketinggian , bandingkan sewaktu anda menerbangkan layang-layang.

Kendurkan tali penarik jika model sudah berada diatas kepala ataupun sudah terlihat terbang membelok . Model akan melepaskan diri secara otomatis dari tali penarik dan terbang melayang.

Selamat terbang..............................!!!!!!!!



Read more: http://www.oocities.com/tinbdg/Glider-A1-Assembly.htm?201029#ixzz10vbAiBxz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ilmu takan datang sendiri kalau kita tidak mencarinya